Perhitungan tidak tepat, asumsi meleset, prediksi kurang cermat, pengamatan yang terlambat.

Itulah evaluasi semester satu, pola pembelajaran, model dan selera penilaian, ternyata jauh berbeda dengan yang selama ini saya tempuh di Indonesia. Sebagai contoh, dengan isi yang sama paper satu lembar dengan nama kita yang dipaksa-paksain masuk di ujung kanan atau kiri halaman akan lebih dihargai dari pada paper 3 lembar yang ditulis dengan rapi dan ada cover yang jelas mencantumkan nama kita plus siapa dosennya dll, Indonesia banget :D, karena itu berarti kita mendukung go green, hehe sayah baru tahu evaluasi ini.

So, satu-satunya pilihan untuk mengejar target nilai (walaupun nilai bukan tujuan utama pendidikan, hehehe, sepertinya tetap layak diperjuangkan), adalah mengambil semua mata kuliah tidak wajib yang tersisa, dengan harapan dapat meng”katrol” nilai yang kurang, tentunya tidak tanpa perhitungan. Satu sisi risikonya adalah jika nilai mata kuliah tersebut jatuh, maka habislah sudah, nilai akumulatif juga akan turun. Pertaruhan benar.

Tapi, inilah kehidupan, pilihan dan pilihan akan selalu ada, apapun itu, mengambil sesuatu yang membuat saya merasa lebih hidup  adalah bentuk kesyukuran.

Tuhan, Terimakasih.

Cinta versi Anna Authofunnisa :

Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar, Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri, meskipun lidahku telah mampu menguraikan, namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya, kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai pada cinta, dalam menguraikan cinta akal terbaring tak berdaya,bagaikan keledai terbaring dalam lumpur

Cinta sendirilah yang menerangkan cinta.

*Rabbi, cintakan aku padanya, pada penelitian ini, hiks 😦

* Sedang depresi dengan thesis, buka-buka note di folder, ehh malah definisi cinta yang menarik perhatian, hehehehe, “ayo cinta datanglah, ikat aku dan penelitianku tanpa harus saling menerangkan karena cinta sendirilah yang akan menerangkan cinta” (kapan jadinya kalau gitu thesis ku :D, hmmm). Bismillah.

Do you like gardening?

Small garden, beautiful garden, professional garden. Located next to our home, adding a freshness of the air, we can see whenever we want. Maybe you can see this small reference,This is one of the green house in Mahidol university. A simple manner, fresh, and awesome :D. Surprisingly, it is a part of student cafe shop. Can you imagine it this  stuff in your home, ya i think so.

But, i think to start this business it’s not easy because it’s  time consuming to turnover the capital and need totality to develop products also innovative  and outstanding marketing.

However, if you love it, everything will become interesting and challenging, just do it and you will find its art. ” I think 😀 “.

Ok, Hopefully useful,

Cheers !

She is one of my friends. Everybody in our apartment love her so much. Although I can’t  physically closer with her, we understand each other :D, she always try to play with me. With her, I can play hide and seek, only. She always barking behind the door to welcoming me from the collage.

Today, there is something different with her. She was wearing pants, baby pants, pampers. I was very surprised, what happen with her, i asked my landlord, Jun, she said she was getting the first menstruation. Ohh, this is the first time i knew the dog menstruation. She just 6 months old, Hmm, i think because she gets good nutrition, almost everyday she eats chicken and its product. So after this we, all of us in this apartments ,should take care of her, because if she has boyfriends, high probability of her to get pregnant.

Repost,

Februari 21st = International Mother Language Day,

Yesterday, the situation was not running as it should. Respect each other, smile without any understanding :D. Finally, English help us.

At least, this morning i still remember some of their vocabularies. Bagapi, my Botswana friend often said “Emmapele”, it means “Wait”.  Pronunciation Emma is same when you said Princess Emma, and pele is similar sound with one type of fish “lele”, just try it : Emma-pele, dont forget with double MM, Emmapele.

^_^ P.

H-1

Ibu sedang menata berbagai kebutuhanku dalam koper besar, hampir sebesar tubuhku mungkin. Mulai dari baju, buku-buku, sampai berbagai makanan kesukaanku dan beberapa keperluan sehari-hari yang memungkinkan untuk saya bisa bertahan hidup sekitar satu bulan, menyiasati adaptasi terhadap lingkungan baru. Saya biarkan dia melakukan semuanya, karena saya tahu dia pasti ingin menjadi orang yang benar-benar ada untuk kesekian kalinya setiap saya akan pergi jauh. Dan akupun mungkin akan melakukan hal yang sama suatu hari nanti. Dalam sinar kebahagian matanya, saya tahu malam ini pasti dia sangat sedih juga. Aku bermanja di pundaknya, supaya dia merasakan kembali, aku masih putrinya yang kecil, yang tergantung padanya, yang menunggu sarapan sebelum berangkat sekolah.

Malam ini seperti sebuah mimpi, malam yang selalu aku tunggu-tunggu. Entah kenapa, mungkin terinspirasi film drama korea ” Coffe Prince”, ketika dia packing sebelum berangkat belajar keluar negeri. Saat kau packing sebelum berangkat untuk sebuah mimpi, seperti saat kau memasuki sebuah pintu. Aku membuka kembali kertas A4 sederhana itu, kertas yang aku buat entah berapa tahun yang lalu, berisi coretan-coretan tertata. Aku melihatnya kembali, tangga kedua setelah aku lulus S1, “Master Degree Program in Abroad”, aku tersenyum simpul. Rabbi.

H- dua bulan (+/-)

” Maaf mas saya bisa menyalakan lampunya, darurat ini? ” sapaku kepada teman sebangku dalam bis Semarang – Bandung menuju IDB bandung, satu-satunya official institution yang menggelar test itu dalam minggu ini.

“oiya monggo mbak.” Jawabnya sambil tersenyum, sedikit sungkan saya membuka buku bertuliskan IELTS-Academic Module, satu buku lagi yang rasanya harus saya habiskan sebagai upaya ikhtiar.

Seminggu sebelumnya ada perubahan informasi, pemberitahuan dari pihak kampus mereka membutuhkan official international english grade, IELTS adalah yang lebih memungkinkan, bukan yang saya setorkan.

H- Satu tahun

” Selama ini kumencari-cari….” ringtone Hpku berbunyi.

Ibu : “Fik ada surat dari pak pos ? ” Ibu mengabarkan

Sayah : “dari siapah bu? “, tanyaku, karena sering ada surat untukku yang dialamatkan kerumah, seperti surat pergantian PIN ATM bank, dll, yang sering membuat ibu bingung.

Ibu : “Alamatnya sih dari dari luar negeri kayaknya.”

Sayah : ” buka saja bu, isinya apa? ” tidak berfikir panjang

Ibu : “Haduh, bahasane ndak ngerti ibu, bahasa inggris”.

Sayah : “Oiya, kasihkan ke mas bu, terus suruh bacakan”, sambil tepuk jidat

Ibu : “Opo artine nduk?”

Sayah : ” Ga ketrima bu, beasiswa S2nya”

Ibu : “belum rizki itu, sudah”.

Sayah : ” Iya.”  Satu sudah gugur, semoga masih ada harapan untuk yang lainnya, Amin. (dalam hatiku)

H- lebih dari satu tahun

Scholarship folder, Drive D, “save klik, hmm”, saya bergumam. Rasanya sudah ratusan informasi tentang beasiswa di folder ini, saya rajin mengumpulkannya setengah tahun sebelum saya lulus. Saya print yang kira-kira memungkinkan untuk saya masuki. Ada dua buku TOEFL di meja yang sudah siap menanti, belum sempat saya buka karena masih mengurusi skripsi.

H + 162 hari

Mengingat kembali, rasanya perlu berlipat-lipat perjuangan untuk sebuah mimpi karena DIA ingin menjadikan kita seorang hamba yang bersyukur.

” Hmmm,,” Saya bergumam untuk memulihkan energi kembali, hari ini.

Armada Masa Depan # Ada band

Indah persahabatan
Ta pernah hilang di memori ini
Tertawa bersama
Meski selali diiringi oleh kesedihan
Penuh warna
Bila tlah dewasa
Terkadang kita kekanak-kanakan
Selalu berkhayal
Namun melangkah dengan cita – cita yang mulia
Anugerah sang kuasa

Kitalah armada masa depan
Yang akan mengukir dunia
Raih semua bintang
Dan tebarkan sinarnya terangi semesta
Takkan dipungkiri
Nanti kita akan menjadi tua
Jangan dibiarkan bergulirnya waktu
Hanyalah memakan usia
Tak jelas tujuannya

Hempaskan ragu dan kegalauan
Gapailah semua angan mimpimu
Cerahnya hari bila tercipta
Maha karya anak manusia

Lagu inilah yang sudah menemani saya, dan sepertinya akan tetap menemani saya dalam dua hari ini. Dua hari yang akan saya habiskan di ruangan 3×4 ini, ruangan yang serasa sangat luas untuk saya yang sedang memiliki minat sosial, ruangan yang rasanya selalu ingin saya bagi dengan adik-adik kos saya yang ada di Indonesia. Dua hari ini saya akan disini, lebih lama, dua hari yang harus saya kejar untuk mengumpulkan draft proposal thesis hari senin.

Kembali pada Armada Masa Depan, pertama kali mendengar intro lagu ini, saya sudah jatuh cinta. Ketika mendengar liriknya, saya jatuh cinta lagi, ketika mendengarnya berkali-kali saya jatuh cinta lagi. Saya jatuh cinta berkali-kali padanya.

Mendengarnya seperti memutar kembali masa-masa, mendengarnya adalah semangat. Mendengarnya membangkitkan kembali mimpi-mimpi. Mendengarnya adalah cinta yang terurai.

Masihkan anda mengingat kisah-kisah pada zaman kekhalifahan sahabat Umar Bin Khatab.

Bersambung.

*Harus cabut.

*Edit 2 : Pending dulu ya :), lupa ghirah hikmah dari ide ini, masih mengumpulkan lagi, hehe :D, tetap dipajang, berharap sebagai motivasi untuk tetap menulisnya ^_^.

Alhamdulillah, Akhirnya,

Asiik-asiik, hari ini datang juga, genap sudah 2 minggu masa rehat (rd: calm down bukan bedrest) karena cidera dada (hohoho macem atlit saja, bedanya kalau atlit cideranya karena perjuangan yang sangat hebat, kena tendangan maut, dll, kalau ini cideranya karena pemanasan yang salah :D, dan kalau atlit biasanya cideranya di lutut, engsel, tangan, eee..ini malah di dada, dari diagnosa katanya ada ketidakseimbangan elektrolit acid di otot dada (beeeeuh, keren tak :D).

Hari ini berarti sudah bisa mulai melakukan aktivitas berat (emangnya kuli, aneh2 dokternya itu), hehehe it means bisa olah raga lagi, fun bike club (hiks sudah kangen kalian), jalan-jalan (jalan beneran, jauh berkilo-kilo, hehhlebaykalauini, karena salah satu konsekuensi di negeri orang adalah sering kesasar, tipsnya adalah berjalan kaki, karena akan membuat anda lebih mengenali lingkungan sekitar :D, kalau sudah menyerah barulah anda bisa memanggil sopir pribadi anda a.k.a taksi :D).

Sooo, pagi ini saya akan memulai aktivitas hari ini dengan jalan pagi, yiippii, “ingat tidak pakai lari fiah” (siip, tambah seneng :D). Muter-muter kampus mahidol bersama matahari terbit, udara yang segar, berhenti sejenak di depan danau medical engineering yang menawarkan hamparan rumput hijau yang luas, nyiur palem, melihat para “gardener” yang sangat rajin menjalankan tugasnya (Beuuuh, “Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan” 😀 , hehehe habis itu pulangnya naik tramp ajahh, kikiki, kacau/ Tramp adalah salah satu fasilitas transportasi regional (satu wilayah kampus, untuk yang antar wilayah kampus ada bis, van, dll) mahidol university, efektif dan efisien krn gratis :D, dan sangat simple bentuknya, seperti bis tanpa kap, yang memang kemungkinan ini didesain demikian rupa guna memberikan penumpang akses untuk menikmati pemandangan kampus secara nyata, ada live musicnya juga, but in thai of course, dengan khas mendayu-dayu :D, thaimusicversilama). Setelah itu buat sarapan pagi yang musti spesial juga, apa ya enaknya menu pagi ini, tergantung isi kulkas dehh nanti, yg jelas harus gizi seimbang ++ (khan lagi pemulihan, Hehhh).

Allah, Thanks A lot.

Wal’ashri

Innal insana lafi khusrin

Illalladzina amanu wa’amilushsholihati wa tawa shaubilhaqqi wa tawa shau bishshobr.

Sedang deg-degan :D, banyak targetan akademik yang menunggu dalam waktu yang terbatas. Semoga tidak menjadikan sayah (minjem ya bang windy kata “sayah”nya :D) lalai.

*Need : The Art of War book.