Untuk mengakhiri modul ini, akan diadakan trip ke daerah Thailand selatan, selama semiggu, asiik-asiik :D. Sudah tidak sabar menuggu hari senin, hari kita berangkat. Masalahnya, saya mencium hal-hal bakalan tidak bersahabat ini, kegiatan siang hari sih oke-oke; kunjungan ke LSM, ke institusi pemerintah, ke daerah illegal migrant, daerah perbatasan, dll, nah yang jadi masalah malamnya itu, sepertinya bakalan ada hal-hal yang tidak diinginkan ini. Apalagi kalau tidak gila-gilaan, saling ngerjain abis-abisan, salah satunya adalah nyanyi dengan main tunjuk saja, di depan publik.
Huuf, saya phobia sekali dengan yang namanya nyanyi didepan umum, secara suara saya kan falseto gimana gitu (*gimananya ini yg bikin g enak a.k.a ancurr :D). Masih kebanyang betul kejadian pas pelatihan UNICEF, setiap telat per 1 menitnya dapat hukuman nyanyi,ohhh, masih mending kalau pelatihannya 3 hari gitu, lha ini pelatihannya selama sebulan, 4 kali sesi sehari, beuuh, kebanyang ndak peluangnya berapa untuk nyanyi :D. Minggu pertama keadaan masih aman terkendali, nah kesono-kesononya itu, panitia dan peserta sama-sama gilanya :D, saling menghancurkan, ada-ada saja motifnya untuk membuat orang terlambat, bisa-bisanya tiba-tiba sandal ilang, kalau g gitu terkunci dikamar mandi, dll pokoknya :D.
So ceritanya, ini harus main strategi, siapkan amunisi. Kemarin pas sahabat saya bawa gitar, tiba-tiba dapat wangsit, bagaimana kalau saya belajar instrumen saja, lumayan bisa untuk mendongkrak suara saya yg falseto gimana itu, dan itung-itung bolehlah sekedar tahu bagaimana tingkat kesulitannya. Strategi yang terlalu percaya diri. Begitulah akhirnya gitar itu sekarang sudah nongkrong dikamar saya. Saya meminta temen saya untuk mencarikan lagu termudah, satu kunci saja kalau perlu. hehehe, dan akhirnya dapat juga, criiing, inilah lagunya ” Anugrah Terindah”, yuuup, punyanya bang duta, sheila on 7, haduuh kacau bener. Tak ada lagu yg lain kata temenku, lagu ini cukup mudah dengan satu kunci pokok dan satu kunci turunan, yo wis lah saya he-eh saja (tak tahu apa itu kunci pokok dan kunci turunan). Lagu ini ternyata sulit dihafal, walaupun liriknya sih sederhana kayak pantun bebas 4-4-4-4, tapi sepertinya lebih mudah menghafal Al-Quran, wooih, sombong bener, bukan-bukan, dengarkan dulu kalau ngapalin qur’an tuh kan ada plot2nya gitu dan bisa di nalar jadinya bisa diinget-inget, tak percaya, contoh ya :
ayat pertama berbunyi : Was sama’i waththariq (Demi langit dan sesuatu yang datang pada waktu malam),
ayat kedua akan berbunyi : Wa maa adraka maththariq (Tahukan kamu, apakah yang yang datang pada waktu malam), dst. nyambungnya enak kan.
Nah ini,,Sudah gitu sepertinya ini syairnya suara hati cowok banget, g perpengalaman sayah :D.
So, begitulah dalam dua hari ini saya akan mengalokasikan waktu saya untuk belajar itu. Hmm, dan tahukah teman-teman, ternyata ini sulit, lagi ; suuulit, kunci sudah agak bisa, ehh, si gitarnya di genjreng g ada harmoninya sama sekali, huff kayaknya emang butuh bakat deh :D, ternyata lebih sulit dari pada belajar fisika (yang setiap menghitung gaya (F) saya selalu tidak yakin benar ato salah). Dan sepertinya kalau sampai besok malam belum ada perkembangan yang significant saya akan berganti strategi saja seperti berkoaliasi dengan teman saya yg lain :D. Dan cukup buat saya menjadi orang yang menghargai seniman ^_^.